Pages

PetroBio

Kalau saja kita pernah bertanya siapakah yang memberikan pupuk NPK pada hutan tropis Indonesia?, maka kita akan menyadari kekuatan luar biasa yang ada pada mikroorganisme pengurai ...


 PetroBio adalah pupuk hayati produksi PT Petrokimia yang mengandung mikroorganisme penyubur tanah yang dapat meningkatkan/ mengembalikan kesuburan tanah secara alami / biologi.
PetroBio mengandung mikroba Aspergillus niger, Penicilium sp, Pantoea sp, Azospirilum sp dan Streptomyces sp.
Kegunaan :
  • Penghematan dari berkurangnya jumlah pemakaian pupuk kimia
  • Menjadikan tanaman lebih sehat.
  • Hasil panen meningkat.
  • Mempercepat masa panen.
  • Tidak meracuni tanaman dan tidak mencemari lingkungan.

Bagaimana PetroBio bekerja?

Tanah dikatakan subur jika memiliki sifat fisika, kimia, dan biologi yang baik. Sifat fisika yang baik adalah tanah yang gembur dan mampu menahan air sehingga mempermudah perakaran tanaman menyerap unsur hara. Sifat kimia yang baik adalah tanah yang mengandung unsur hara seperti Nitrogen, Fosfat, Kalium dan unsur-unsur kimia lainnya yang diperlukan oleh tanaman. Sedangkan sifat biologi tanah yang baik ialah adanya ketersediaan mirkoorganisme penyubur yang terkandung di dalam tanah tersebut.
Tanaman tidak dapat langsung menyerap unsur hara seperti Fosfat dan Kalium yang kita diberikan sebagai pupuk, melainkan diserap dalam bentuk senyawa yang lebih sederhana. Contohnya Fosfat - Phosphate sering kita berikan ke tanaman didalam bentuk ikatan molekul P2O5, sedangkan fosfat akan diserap didalam di dalam bentuk ikatan senyawa ion PO4--- . Disinilah peran mikroba penyubur tanah yang akan menguraikan ikatan molekul P2O5 tersebut menjadi PO4---.
Bisa dikatakan mikroba penyubur tanah adalah juru masak / koki dari tanaman sehingga dapat di 'konsumsi' oleh tanaman.
 PetroBio mengandung 5 jenis mikroorganisme yang bermanfaat dalam mengembalikan kesuburan tanah secara alami dengan cara memecah/ melarutkan unsur hara  terutam P(Fosfat) baik yang terikat dalam tanah maupun yang diberikan melalui pemupukan (SP36, Superphos, NPK dll) sehingga mudah diserap oleh akar.
PetroBio berisi mikroba yang dapat mengikat/menambat unsur hara N langsung dari udara (Nitorgen adalah unsur yang banyak sekali terdapat di udara bebas) mengolahnya menjadi NH4+ yang dapat diserap tanaman sehingga menambah pasokan unsurhara Nitrogen.
PetroBio Berisi mikroorganisme penghancur bahan-bahan organik(dekomposer) sehingga tanah menjadi gembur, mampu menahan air lebih banyak dan akar tanaman dapat berkembang dengan maksimal. Merangsang perkembangan akar tanaman karena dapat menghasilkan Zat perangsang tumbuh(ZPT) maka dengan menggunakan pupuka
Dari lima jenis bakteri yang terkandung di dalam PetroBio, terdapat dua jenis mikroba yang berfungsi menambat Nitrogen dari udara, dua jenis mikroba yang dapat menguraian phosphat yang ada di dalam tanah tanah dan satu mikroba yang berfungsi sebagai dekomposer.

Mengapa Pupuk Hayati seperti  Petro Bio diperlukan?

Pemberian pupuk kimia seperti NPK akan menurunkan Ph tanah sehingga tanah akan bersifat asam karena residu pupuk kimia yang tertinggal sedangkan mikroorganisme akan mati pada tanah yang bersifat asam. Ketika jumlah mikroorganisme semakin berkurang, maka berkurang pulalah pasokkan unsur hara yang dapat diserap oleh tanaman sehingga mulai terlihat tanaman tidak subur. Kebanyakan kita akan bereaksi memberikan pupuk kimia lebih banyak lagi jika melihat kondisi seperti ini, padahal penambahan pupuk kimia justru akan menambah keasaman tanah sehingga makin banyak lagi mikroorganisme penyubur tanah yang mati. Kondisi seperti ini terjadi pada petani apel di daerah batu - malang dimana perkebunan apel rusak justru karena residu pupuk kimia yang berlebihan di dalam tanah. Disinilah peran pupuk hayati diperlukan.
Kalau kita perhatikan, peran pupuk hayati atau pupuk mikroorganisme adalah sangat luar biasa. Coba kita perhatikan hutan tropis lebat di Sumatra, Kalimantan, dan Papua dan bertanya siapakah yang memberi pupuk seperti pada hutan tropis tersebut sehingga menghasilkan kayu dengan diameter batang yang luar biasa besarnya? Tidak ada manusia memberikan pupuk NPK pada hutan tersebut ... jawabannya adalah mikroorganisme hayati.

Cara Penggunaan & aplikasi:

  • ditabur / dibenamkan dalam tanah
  • tidak dicampur dengan pestisida / waktu nya berdekatan dengan pestisida minimal 3 ( tiga ) hari sebelum / sesudah aplikasi pestisida terutama pestisida butiran ( granule )
  •  tanaman palawija ( 2 x setahun ) umur 1 ( satu ) minggu dan umur 3 – 4 minggu setelah tanam
  • Tanaman buah yaitu awal / akhir musim penghujan ( 2 x / tahun )
  • tanaman buah ( drum ) : 100 gram ( 1 sendok makan ) / drum
  • tanaman perkebunan 30 – 60 kg / ha
  • tanaman palawija 15 – 30 kg / ha

Pembelian  Petro Bio

Petro Bio dapat diperoleh dengan harga Rp. 15.000,- / Kantong melaui pemesanan ke sales@lembahpinus.com atau SMS ke 0818 0637 0391

Sumber : lembahpinus.com

Budidaya Rosela

Salah satu tanaman yang saat ini digemari masyarakat adalah bunga rosela, hal ini dikarenakan bunga rosela memiliki khasiat medis. Selain itu cara budidaya rosela yang relatif mudah dan banyak cara untuk mengolah tanaman ini menjadi hidangan atau minuman yang sehat dan menyegarkan seperti membuat teh rosela.

Dalam budidaya rosela media tanam yang perlu disiapkan adalah lahan terbuka serta polybag. Polybag berguna sebagai media tanam persiapan benih bunga rosela sebelum dipindahkan ke lahan yang terbuka.

Sedangkan lahan itu sendiri berguna untuk media tanam akhir sampai bunga tersebut siap dipanen.
Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam budidaya rosela adalah mempersiapkan lahan penanaman bunga rosela. Kemudian pembenihan bunga rosela, ada dua cara untuk pembenihan tanaman ini yaitu dengan stek atau dengan menggunakan bijinya. Jika menggunakan bijinya, biji tersebut harus direndam terlebuh dahulu sebelum akhirnya ditanam. Selanjutnya yang perlu dilakukan adalah proses penanaman. Penanaman dilakukan di lahan terbuka terlebih dahulu, setelah sekitar satu minggu kemudian dipindahkan ke polybag. Selanjutnya sekitar dua minggu, bunga rosela dapat dipindahkan di lahan terbuka yang sudah dipersiapkan dengan jarak tanam tertentu. Dan langkah yang terakhir adalah perawatan bunga rosela.

Seperti halnya budidaya rosela, perawatan rosela tidak terlalu sulit hanya perlu ketekunan, Perawatan rosela yang perlu dilakukan adalah penyiraman serta pemberian pupuk yang cukup, yang perlu diingat penyiraman bunga rosela jangan sampai mengenang sebab tanaman ini bisa busuk. Namun memang dalam perawatan rosela ada kendala-kendala yang timbul, yaitu adanya hama dan tumbuhan ilalang yang mengganggu proses pertumbuhan bunga rosela. Hama yang biasa menyerang adalah belalang, kutu putih, ulat, nematode. Hama ini sering menyerang bagian akar dan batang. Hama-hama tersebut harus segera diatasi sebab bisa mengurangi kualitas bunga rosela itu sendiri.

Salah satu cara mengolah bunga rosela ini yang saat ini banyak digemari adalah dengan membuat teh rosela, sebab membuat teh rosela sangat praktis tidak terlalu membutuhkan banyak bahan dan tenaga. Dalam membuat teh rosela hanya perlu segelas air panas, gula dan tentunya bunga rosela yang sudah kering, tak lebih dari sepuluh menit teh rosela pun siap dinikmati

Sumber : tanaman.org

Puring (Codiaeum Variegatum) Sang Pusaka Tropis

Puring bernama ilmiah Codiaeum variegatum. Variegatum yang berarti aneka ragam disematkan oleh ahli taksonomi untuk memberi ciri khas pada daun. Daun puring mempunyai bentuk dan warna yang bervariasi. Bentuk daunnya antara lain pita, oblong, bulat telur, bercangap. Sedangkan warna daunnya antara lain kuning, hijau, merah bata, merah gelap, coklat. Pada satu daun bisa terdiri dari aneka corak dan warna.

Puring dapat ditanam oleh hobiis mulai dari daerah subtropis hingga tropis. keberadaan tanaman ini di Indonesia sudah lama diketahui oleh masyarakat umum sejak zaman dulu. Codiaeum variegatum pada zaman dulu digunakan oleh masyarakat sebagai bahan pelengkap sesaji. Pada upacara suci agama sering dijumpai bagian tanaman ini di dalam sesajian. Bagian tanaman yang sering digunakan yaitu daun. Upacara sesaji tersebut masih berlanjut hingga sekarang
.

Pada upacara pernikahan adat jawa, tangkai dan daun puring melengkapi dekorasi pintu gerbang pernikahan. Berbaur bersama dengan tanaman lain seperti suji, pandan wangi, daun wungu, janur kuning, hanjuang, kelapa gading dan tandan buah pisang. Tanaman berkerabat dekat dengan euphorbia ini hampir selalu dijumpai oleh kita di makam-makam. Terkadang orang menyebut tanaman ini sebagai tanaman kuburan.

Masyarakat Indonesia sering menyebut puring sebagai asli tanaman Indonesia. Hal ini tidak salah, karena masyarakat Indonesia begitu lekat dan akrab dengan Codiaeum variegatum. Hampir seluruh tradisi dan budaya Indonesia dilengkapi oleh tanaman ini. Tanaman yang masih satu famili dengan euphorbia ini dapat dikatakan sebagai warisan leluhur tanaman Indonesia.

Nuansa mistis dapat dirasakan oleh kita pada tanaman Indonesia ini. Air tujuh kembang setaman dilengkapi oleh setangkai ranting dan daun puring. Ranting dan daunnya yang dipegang oleh dukun dicelupkan ke dalam air tujuh kembang. Kemudian dukun tersebut mengibaskan daun dan ranting pada orang yang sedang ruwatan. Konon hal itu dilakukan oleh dukun untuk membuang aura yang buruk atau sial. Pada ritual jamasan benda-benda pusaka dijumpai pula bagian tanaman ini.

Karena begitu beraneka ragam manfaat puring sebagai bagian dari identitas masyarakat Indonesia, tidak berlebihan kalau tanaman warisan leluhur ini sebagai sang pusaka tropis.

Sumber : tanaman.org

Perbiakan Mutu Buah Sirsak

 Sumber : balitbu.litbang.deptan.go.id

Buah sirsak dapat dipanen dengan ciri buah benar-benar tua tetapi kondisi buah masih keras, duri-durinya saling berjauhan dan warna kulit berubah dari hijau mengkilat menjadi kusam atau kekuning-kuningan. Di samping itu saat pemetikan harus tepat, jika terlalu awal kualitas buah jelek. Jika terlambat buah akan matang di pohon dan sering dimakan hama seperti musang ataupun kelelawar sebelum jatuh ke tanah. Pada umumnya produksi rendah dengan kualitas jelek, seperti mempunyai bentuk tidak baik (buah bengkok dan ukuran kecil).

Hal ini disebabkan oleh sistem budidaya yang kurang tepat dan proses penyerbukan yang kurang sempurna. Secara umum buah yang dihasilkan merupakan hasil penyerbukan alami yang dilakukan oleh serangga. Agribisnis sirsak masa mendatang menghendaki hasil panen yang dengan mutu yang baik, seperti bentuk buah lurus (simetris) dan berukuran besar (lebih dari 1,5 kg). Demikian juga untuk mengisi pasaran domestik maupun regional memerlukan kualitas buah yang baik dan berkesinambungan. Untuk memperoleh kualitas (bentuk dan ukuran) buah sirsak yang baik dapat dilakukan dengan beberapa cara, salah satunya adalah dengan melakukan penyerbukan buatan. Seperti diketahui bunga sirsak merupakan bunga sempurna, akan tetapi waktu masaknya serbuk sari dengan kepala putik tidak bersamaan.

Oleh karena itu penyerbukan yang terjadi adalah penyerbukan silang yang dilakukan oleh serangga. Keberhasilan penyerbukan buatan ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain harus diketahui saat yang tepat bunga sirsak untuk diserbuki, ketrampilan pelaku penyerbukan dan waktu penyerbukan yang tepat pula.

Tahapan pelaksanaan penyerbukan buatan:
  1. Siapkan Botol bekas Roll Film untuk penampung serbuk sari dan kuas kecil sebagai alat Penyerbuk .
  2. Tampung serbuk sari ke dalam botol ataupun bekas pembungkus film waktu pengambilan serbuk sari dilakukan pagi hari, sehari setelah bunga betina mekar (saat seluruh kelopak bunga bentian rontok) dengan menampung ke dalam botol bekas pembungkus film dan tangkai bunga betina dipukul-pukul agar seluruh serbuk sari jatuh ke dalam botol film. Untuk mempermudah pelaksanaan penyerbukan, perlu dibuang tangkai sarinya terlebih dahulu. Serbuk sari yang telah murni (tidak tercampur dengan tangkainya) dapat disimpan untuk keperluan penyerbukan berikutnya.
  3. Pilih bunga betina yang siap diserbuki dengan ciri kelopak bunga tersebut telah merekah dan kepala putik telah berlendir
  4. Ambil serbuk sari dari dalam botol dengan menggunakan kuas kecil dan oleskan serbuk sari tersebut pada kepala putik secara merata. Yang perlu diperhatikan dalam proses penyerbukan di sini adalah menjaga jangan sampai kelopak bunga betina rusak (patah). Apabila kelopak bunga rusak akan mengakibatkan gagalnya penyerbukan bahkan bunganya bisa rontok.
  5. Keberhasilan proses penyerbukan buatan ditandai dengan berkembangnya bakal buah mulai umur 1 bulan setelah penyerbukan. Buah sirsak akan masak fisiologi setelah berumur kurang lebih 5 bulan sejak penyerbukan dengan hasil buah yang berkualitas baik Kualitas buah hasil penyerbukan buatan akan lebih baik bila dibandingkan hasil penyerbukan alami yang dilakukan oleh serangga penyerbuk.
Foto tahapan penyerbukan :


                   
 Penyerbukan buatan      Penyerbukan alami                                               



Hama dan Penyakit Sanseviera

Masalah yang menakutkan bagi para penggemar sanseviera adalah hama penyakit. Kedatangan hama penyakit sering tak terduga. Tiba-tiba daun lidah mertua didapati hobiis sudah sobek terkena gerekan serangga dan gigitan bekicot. Makhluk ini beraktifitas pada waktu malam hari. Kalau keadaannya sudah begitu, keindahannya tak tampak lagi. Yang lebih menjengkelkan lagi, para hobiis menemukan daun lidah mertua dalam keadaan lemas dan lunak. Ketika perakarannya dicabut, telah rusak dan busuk.


Hama merupakan organisme pengganggu yang menyerang tanaman pokok. Organisme pengganggu ini mudah terlihat dengan mata telanjang. Contoh dari hama ini yakni serangga dan bekicot. Sedangkan istilah penyakit ditujukan pada organisme pengganggu yang mikroskopis. Organisme ini dapat dilihat hanya dengan bantuan alat. Semua organisme yang mengganggu tanaman pokok disebut hama penyakit.

Penanggulangan hama tanaman lebih mudah dibandingkan penyakit. Sanseviera yang terserang hama tanaman dapat dibasmi dengan tiga metode. Metode yang pertama dengan mekanis atau manual, yang kedua dengan biologis dan terakhir dengan kimiawi. Tiap metode memiliki kelebihan dan kelemahan. Tergantung skala penanaman lidah mertua, setiap metode memiliki tingkat keefektifan tertentu. Misal, jumlah tanaman pereduksi gas polutan yang dimiliki hanya lima pot, metode mekanis lebih efektif dibandingkan cara lain. Jika jumlah tanaman yang dimiliki pekebun sampai ribuan, tentu saja cara kimiawi lebih efektif. Cara biologis efektif digunakan untuk mengurangi dampak negatif cara kimiawi.

Penyakit yang menyerang sanseviera biasanya bersifat sporadis. Sulit mengatasinya. Dampak kerusakannya relatif singkat dan massal. Organisme penyebab penyakit berasal dari jenis jamur, bakteri dan virus. Organisme ini biasanya bekerja sama dengan organisme lain (disebut vektor atau agen pembawa). Oleh karena itu, hobiis dapat memutus mata rantai ini dengan memusnahkan agen pembawa atau vektornya.

Sanseviera yang sudah terlanjur sakit di karantina, kemudian dimusnahkan. Untuk usaha pencegahan tanaman tidak sakit, sebelum pekebun menanam bibit sanseviera perlu pemberian fungisida atau bakterisida. Bibit tanaman pembersih udara ini dicelupkan ke dalam larutan fungisida atau bakterisida.

Cara terbaik bagi penggemar sanseviera menghindari hama penyakit yaitu selalu menjaga kondisi tanamannya tumbuh sehat. Penggunaan media tanam yang sesuai dan steril. Pemberian pupuk yang tepat. Penyemprotan rutin pestisida untuk membasmi hama. Kebutuhan cahaya matahari yang cukup.

Sumber : tanaman.org

Sirsak & Kanker

Khasiat Sirsak 10.000X Lebih Kuat dari Kemoterapi Kanker

Sumber berita sangat mengejutkan ini berasal dari salah satu pabrik obat terbesar di Amerika. Buah Graviola di-test di lebih dari 20 Laboratorium, sejak tahun 1970-an sampai beberapa tahun berikutnya.Hasil Test dari ekstrak (sari) buah ini adalah secara effektive memilih target dan membunuh sel jahat dari 12 type kanker yang berbeda, diantaranya:
  • Kanker Usus Besar
  • Kanker Payu Dara
  • Kanker Prostat
  • Kanker Paru-paru
  • Kanker Pankreas.
Berdasarkan data dan hasil penelitian, daya kerja zat anti kanker di dalam tanaman sirsak adalah 10.000 kali lebih kuat dalam membunuh dan memperlambat pertumbuhan sel kanker secara alami dibandingkan dengan Adriamycin dan Terapi Kemo yang biasa digunakan. Tidak seperti terapi kemo, sari buah ini secara selective hanya memburu dan membunuh sel-sel  jahat dan TIDAK membahayakan/ membunuh sel-sel sehat
Beberapa peneliti di Health Sciences Institute mengakui jika buah sirsak memberikan efek anti tumor/kanker yang sangat kuat, dan terbukti secara medis menyembuhkan segala jenis kanker.

Selain menyembuhkan kanker, buah sirsak juga berfungsi sebagai antibakteri, antijamur (fungi), efektif melawan berbagai jenis parasit/cacing, menurunkan tekanan darah tinggi, depresi, stres, dan menormalkan kembali sistem syaraf yang kurang baik.

Penelitian Health Sciences Institute diambil berdasarkan kebiasaan hidup suku Indian yang hidup di hutan Amazon. Beberapa bagian dari pohon ini seperti kulit kayu, akar, daun, daging buah dan bijinya, selama berabad-abad menjadi obat bagi suku Indian. Graviola atau sirsak diyakini mampu menyembuhkan sakit jantung, asma, masalah liver (hati) dan rematik.

Sejak 1976, graviola telah terbukti sebagai pembunuh sel kanker yang luar biasa pada uji coba yang dilakukan oleh 20 Laboratorium independen yang berbeda dan dilakukan di bawah pengawasan The National Cancer Institute.

Suatu studi yang dipublikasikan oleh the Journal of Natural Products menyatakan bahwa studi yang dilakukan oleh Catholic University di Korea Selatan, menyebutkan bahwa salah satu unsur kimia yang terkandung di dalam graviola, mampu memilih, membedakan dan membunuh sel kanker usus besar dengan 10.000 kali lebih kuat dibandingkan dengan adriamycin dan terapi kemo.Penemuan yang paling mencolok dari studi Catholic University ini adalah: graviola bisa menyeleksi memilih dan membunuh hanya sel jahat kanker, sedangkan sel yang sehat tidak tersentuh atau terganggu.

Graviola tidak seperti terapi kemo yang tidak bisa membedakan sel kanker dan sel sehat, maka sel-sel reproduksi (seperti lambung dan rambut) dibunuh habis oleh terapi kemo, sehingga timbul efek negatif rasa mual dan rambut rontok.

Studi di Purdue University membuktikan bahwa daun graviola mampu membunuh sel kanker secara efektif, terutama sel kanker: prostat, pankreas, dan paru-paru.

Hasil riset beberapa universitas itu membuktikan jika pohon ajaib dan buahnya ini bisa:
  • Menyerang sel kanker dengan aman dan efektif secara alami, tanpa rasa mual, berat badan turun, rambut rontok, seperti yang terjadi pada terapi kemo.
  • Melindungi sistim kekebalan tubuh dan mencegah dari infeksi yang mematikan.
  • Energi meningkat dan penampilan fisik membaik.
  • Secara efektif memilih target dan membunuh sel jahat dari 12 tipe kanker yang berbeda, di antaranya kanker usus besar, payudara, prostat, paru-paru, dan pankreas.
  • Daya kerjanya 10.000 kali lebih kuat dalam memperlambat pertumbuhan sel kanker dibandingkan dengan adriamycin dan terapi kemo yang biasa digunakan.
  • Tidak seperti terapi kemo, sari buah ini secara selektif hanya memburu dan membunuh sel-sel jahat dan tidak membahayakan atau membunuh sel-sel sehat.
Kisah lengkap tentang graviola, di mana memperolehnya, dan bagaimana cara memanfaatkannya, dapat dijumpai dalam Beyond Chemotherapy: New Cancer Killers, Safe as Mother’s milk, sebagai bonus terbitan Health Sciences Institute (http://www.ewellnesspro.com/pdf_files/Beyond%20Chemotherapy.pdf ).

Buah Sirsak Untuk Mencegah Kanker

Untuk pencegahan dapat dilakukan dengan mengkonsumsi secara teratur buah sirsak baik dengan cara dimakan langsung atau dalam bentuk jus buah.

Daun Sirsak Untuk Penyembuhan Kanker

Untuk penyembuhan, bisa dengan merebus 10 buah daun sirsak yang sudah tua (warna hijau tua) ke dalam 3 gelas air (600cc) dan direbus terus hingga menguap dan air tinggal 1 gelas (200cc) saja. Air yang tinggal 1 gelas dimimumkan ke penderita setiap hari 2 kali.
Efek meminum ramuan daun sirsak adalah perut akan terasa hangat/panas dan badan berkeringat deras.
Obat herbal yang berasal dari daun sirsak ini bukanlah obat instan, pasien memerlukan waktu 3 sampai 4 minggu dengan meminumnya secara rutin untuk dapat merasakan manfaat penyembuhannya.

Sumber : lembahpinus.com