Pages

Hadist Menanam


Sebagian orang menyangka bahwa program penghijauan bukanlah suatu amalan yang mendapatkan pahala di sisi Allah, sehingga ada diantara mereka yang bermalas-malasan dalam mendukung program tersebut. Demi menepis persangkaan yang salah ini, kali ini kami akan mengulas PENTINGNYA PENGHIJAUAN menurut tuntunan Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam- beserta dalil-dalilnya.
Nabi Muhammad SAW bersabda,
“Jika seorang manusia meninggal dunia, maka terputuslah seluruh amalannya, kecuali dari tiga perkara: sedekah jariyah (yang mengalir pahalanya), ilmu yang dimanfaatkan, dan anak shaleh yang mendo’akan kebaikan baginya”. [HR. Muslim]
“Tak ada seorang muslim yang menanam pohon atau menanam tanaman, lalu burung memakannya atau manusia atau hewan, kecuali ia akan mendapatkan sedekah karenanya”.
[HR. Al-Bukhoriy ]
Perhatikan, satu diantara perkara yang tak akan terputus amalannya bagi seorang manusia, walaupun ia telah meninggal dunia adalah SEDEKAH JARIYAH, sedekah yang terus mengalir pahalanya bagi seseorang. Para ahli ilmu menyatakan bahwa sedekah jariyah memiliki banyak macam dan jalannya, seperti membuat sumur umum, membangun masjid, membuat jalan atau jembatan, menanam tumbuhan baik berupa pohon, biji-bijian atau tanaman pangan, dan lainnya. Jadi, menghijaukan lingkungan dengan tanaman yang kita tanam merupakan sedekah dan amal jariyah bagi kita –walau telah meninggal- selama tanaman itu tumbuh atau berketurunan.
Seorang muslim yang menanam tanaman tak akan pernah rugi di sisi Allah -Azza wa Jalla-, sebab tanaman tersebut akan dirasakan manfaatnya oleh manusia dan hewan, bahkan bumi yang kita tempati. Tanaman yang pernah kita tanam lalu diambil oleh siapa saja, baik dengan jalan yang halal, maupun jalan haram, maka kita sebagai penanam tetap mendapatkan pahala, sebab tanaman yang diambil tersebut berubah menjadi sedekah bagi kita.
Rasulullah -Shallallahu alaihi wa sallam- bersabda,
“Tak ada seorang muslim yang menanam pohon, kecuali sesuatu yang dimakan dari tanaman itu akan menjadi sedekah baginya, dan yang dicuri akan menjadi sedekah. Apa saja yang dimakan oleh binatang buas darinya, maka sesuatu (yang dimakan) itu akan menjadi sedekah baginya. Apapun yang dimakan oleh burung darinya, maka hal itu akan menjadi sedekah baginya. Tak ada seorangpun yang mengurangi, kecuali itu akan menjadi sedekah baginya” . [HR. Muslim ]
Al-Imam Abu Zakariyya Yahya Ibn Syarof An-Nawawiy -rahimahullah- berkata menjelaskan faedah-faedah dari hadits yang mulia ini, “Di dalam hadits-hadits ini terdapat keutamaan menanam pohon dan tanaman, bahwa pahala pelakunya akan terus berjalan (mengalir) selama pohon dan tanaman itu ada, serta sesuatu (bibit) yang lahir darinya sampai hari kiamat masih ada. Para ulama silang pendapat tentang pekerjaan yang paling baik dan paling afdhol. Ada yang berpendapat bahwa yang terbaik adalah perniagaan. Ada yang menyatakan bahwa yang terbaik adalah kerajinan tangan. Ada juga yang menyatakan bahwa yang terbaik adalah bercocok tanam. Inilah pendapat yang benar. Aku telah memaparkan penjelasannya di akhir bab Al-Ath’imah dari kitab Syarh Al-Muhadzdzab. Di dalam hadits-hadits ini terdapat keterangan bahwa pahala dan ganjaran di akhirat hanyalah khusus bagi kaum muslimin, dan bahwa seorang manusia akan diberi pahala atas sesuatu yang dicuri dari hartanya, atau dirusak oleh hewan, atau burung atau sejenisnya”.
Pahala sedekah yang dijanjikan oleh Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam- dalam hadits-hadits ini akan diraih oleh orang yang menanam, walapun ia tidak meniatkan tanamannya yang diambil atau dirusak orang dan hewan sebagai sedekah.Al-Hafizh Abdur Rahman Ibnu Rajab Al-Baghdadiy -rahimahullah- berkata, “Lahiriah hadits-hadits ini seluruhnya menunjukkan bahwa perkara-perkara ini merupakan sedekah yang akan diberi ganjaran pahala bagi orang yang menanamnya, tanpa perlu maksud dan niat”.
Penghijauan alias REBOISASI merupakan amalan sholeh yang mengandung banyak manfaat bagi manusia di dunia dan untuk membantu kemaslahatan akhirat manusia. Tanaman dan pohon yang ditanam oleh seorang muslim memiliki banyak manfaat, seperti pohon itu bisa menjadi naungan bagi manusia dan hewan yang lewat, buah dan daunnya terkadang bisa dimakan, batangnya bisa dibuat menjadi berbagai macam peralatan, akarnya bisa mencegah terjadinya erosi dan banjir, daunnya bisa menyejukkan pandangan bagi orang melihatnya, dan pohon juga bisa menjadi pelindung dari gangguan tiupan angin, membantu sanitasi lingkungan dalam mengurangi polusi udara, dan masih banyak lagi manfaat tanaman dan pohon yang tidak sempat kita sebutkan di lembaran sempit ini.
Jika demikian banyak manfaat dari REBOISASI alias penghijuan, maka tak heran jika agama kita memerintahkan umatnya untuk memanfaatkan tanah dan menanaminya sebagaimana yang dijelaskan oleh Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam- dalam hadits-hadits lainnya, seperti beliau pernah bersabda, |
“Jika hari kiamat telah tegak, sedang di tangan seorang diantara kalian terdapat bibit pohon korma; jika ia mampu untuk tidak berdiri sampai ia menanamnya, maka lakukanlah”. [HR. Ahmad ]
Ahli Hadits Abad ini, Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albaniy -rahimahullah- berkata saat memetik faedah dari hadits-hadits di atas, “Tak ada sesuatu (yakni, dalil) yang paling kuat menunjukkan anjuran bercocok tanam sebagaimana dalam hadits-hadits yang mulia ini, terlebih lagi hadits yang terakhir diantaranya, karena di dalamnya terdapat targhib (dorongan) besar untuk menggunakan kesempatan terakhir dari kehidupan seseorang dalam rangka menanam sesuatu yang dimanfaatkan oleh manusia setelah ia (si penanam) meninggal dunia. Maka pahalanya terus mengalir, dan dituliskan sebagai pahala baginya sampai hari kiamat”.
Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam- tidak mungkin memerintahkan suatu perkara kepada umatnya dalam kondisi yang genting dan sempit seperti itu, kecuali karena perkara itu amat penting, dan besar manfaatnya bagi seorang manusia. Semua ini menunjukkan tentang keutamaan “Go Green”  –semoga Allah memberikan balasan kebaikan bagi mereka-.
Saking besarnya manfaat dari penghijauan lingkungan , tanah yang dahulu kering kerontang bisa berubah menjadi tanah subur. Sungai yang dahulu gersang, dengan reboisasi bisa berubah menjadi berair.
Rasulullah -Shallallahu alaihi wa sallam- pernah bersabda dalam sebuah yang shohih,
“Tak akan tegak hari kiamat sampai tanah Arab menjadi tanah subur, dan sungai-sungai”. [HR. Ahmad]
Ketika para sahabat mendengarkan hadits-hadits ini, maka mereka berlomba-lomba dan saling mendorong untuk melakukan program penghijauan ini, karena ingin mendapatkan keutamaan dari Allah -Azza wa Jalla- di dunia dan di akhirat berupa ganjaran pahala.
Para pembaca yang budiman, jika kita mau membuka sebagian kitab-kitab hadits yang berisi keterangan dan petunjuk jalan hidup para salaf (pendahulu) kita dari kalangan sahabat dan generasi setelahnya, maka kita akan mendapatkan manusia-manusia yang memiliki semangat dalam menggalakkan perintah Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam- dalam perkara ini.
Seorang tabi’in yang bernama Umaroh bin Khuzaimah bin Tsabit Al-Anshoriy Al-Madaniy -rahimahullah- berkata,
“Aku pernah mendengarkan Umar bin Khoththob berkata kepada bapakku, “Apa yang menghalangi dirimu untuk menanami tanahmu?” Bapakku berkata kepada beliau, “Aku adalah orang yang sudah tua, akan mati besok”. Umar berkata kepadanya, “Aku mengharuskan engkau (menanamnya). Engkau harus menanamnya!” Sungguh aku melihat Umar bin Khoththob menanamnya dengan tangannya bersama bapakku”. [HR. Ibnu Jarir Ath-Thobariy ]
Al-Imam Al-Bukhoriy -rahimahullah- meriwayatkan sebuah atsar dari Nafi’ bin Ashim bahwa,
“Dia pernah mendengar Abdullah bin Amer -radhiyallahu anhu- berkata kepada keponakannya yang telah keluar dari kebunnya, “Apakah para pekerjamu sedang bekerja?” Keponakannya berkata, “Aku tak tahu”. Beliau berkata, “Ingatlah, andaikan engkau adalah orang Tsaqif, maka engkau akan tahu tentang sesuatu yang dikerjakan oleh para pekerjamu”. Kemudian beliau menoleh kepada kami seraya beliau berkata, “Sesungguhnya seseorang bila bekerja bersama para pekerjanya di kampungnya atau hartanya, maka ia adalah pekerja diantara pekerja-pekerja Allah -Azza wa Jalla-”. [HR. Al-Bukhoriy ]
Amer bin Dinar -rahimahullah- berkata,
“Amer bin Al-Ash pernah masuk ke dalam suatu kebun miliknya di Tho’if yang dinamai dengan “Al-Wahthu”. Di dalamnya terdapat satu juta batang kayu. Beliau telah membeli setiap kayu dengan harga satu dirham. Maksudnya, beliau menegakkan dengannya batang-batang anggur”. [HR. Ibnu Asakir dalam Tarikh Dimasyqo (46/182)]
Para pembaca yang budiman, perhatikanlah sahabat Amer bin Al-Ash telah berani berkorban demi memelihara tanaman-tanaman yang terdapat dalam kebunnya. Semua ini menunjukkan kepada kita tentang semangat para sahabat Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam- dalam melaksanakan perintah dan anjuran beliau dalam menghijaukan lingkungan. Maka contohlah mereka dalam perkara ini, niscaya kalian mendapatkan keutamaan sebagaimana yang mereka dapatkan. Namun satu hal perlu kita ingat bahwa usaha dan program penghijauan seperti ini terpuji selama tidak melalaikan kita dari kewajiban, seperti jihad, sholat berjama’ah, mengurusi anak dan keluarga atau kewajiban-kewajiban lainnya. Jika melalaikan, maka hal itu tercela!!!
Lihat selengkapnya: http://almakassari.com/artikel-islam/akhlak/go-green-sebuah-amal-jariyah.html


Berkebun Itu Banyak Manfaatnya

Fenomena berkebun itu menang unit, selain jadi hobi dan gaya hidup juga punya banyak manfaat yang tak kalah menarik.

Berkebun itu juga tidak mengenal usia, yang namanya anak-anak sampai kakek-nenek bisa ikut berkebun, apalagi yang masih muda-muda tentu gak mau kalah dong.

Manfaat berkebun pun tidak hanya buat yang muda, buat anak-anak bisa jadi sebagai proses pembelajaran alias belajar lingkungan dan cinta dengan tanaman bermanfaat. Serta ada juga manfaat buat buat mereka yang sudah lanjut usia

Nah, berikut ini manfaat berkebun seperti yang dirangkum oleh Kumpulan Info. Semoga bermafaat buat kita semua.

Berdampak Positif untuk Kesehatan

Berkebun sama seperti sedang melakukan olahraga membakar kalori sehingga baik untuk kesehatan tubuh. Saat berkebun, Anda akan melakukan kegiatan seperti memotong rumput, memangkas tanaman, merapikan pot, menanam bunga dan tanaman, memberi pupuk serta menyiram tanaman.

Kegiatan berkebun akan membakar antara 280 kalori hingga 380 kalori per jam. Jumlah kalori yang terbakar ini sama dengan kegiatan seks selama 3 jam atau setara dengan jogging atau berlari selama 30 menit atau berlari dengan jarak 2,5 km. Bahkan kegiatan berkebun mampu membakar kalori lebih banyak daripada bersepeda. Berkebun setara dengan berolahraga di gym yang akan menghabiskan banyak uang. Selain itu, kegiatan ini sangat menunjang kesehatan fisik dan psikis.

Kegiatan berkebun juga bermanfaat untuk kesehatan pria, khususnya dalam urusan seks. Berkebun bisa mengatasi masalah impotensi atau disfungsi ereksi bagi pria. Dengan berkebun untuk pria, akan menurunkan risiko impotensi.

Menurunkan Tingkat Stres

Berkebun juga mampu menurunkan tingkat stres seseorang. Setelah menyelesaikan hari atau minggu yang penuh kesibukan dan penuh stres, akan sangat menyenangkan untuk pulang ke rumah dan mulai berkebun pada akhir hari ataupun pada akhir pekan.

Kegiatan berkebun dapat berfungsi sebagai penghilang rasa stres, sakit dan frustasi. Selain itu, saat menunggu tanaman bertunas dan menjadi kuncup bunga, itu akan membantu seseorang melatih kesabaran dan memandang ke depan dengan pikiran positif.

Bagi mereka yang sudah lanjut usia (lansia), kegiatan berkebun juga memiliki banyak manfaat. Merawat tanaman mampu membuat para lansia merasakan bahwa mereka tetap dibutuhkan dan tidak kesepian.

Bagi mereka yang mengalami masalah kesehatan mental atau memiliki gangguan psikologi, kegiatan berkebun juga memiliki dampak positif. Dengan berkebun, seseorang bisa merasa nyaman dan tenang. Apalagi jika mengerjakan kebun dengan tanaman dan bunga yang indah serta lingkungan yang tenang. Selanjutnya, kegiatan merawat bunga dan berkebun bisa membantu seseorang memperoleh rasa percaya diri.

Namun, bukan hanya orang yang berkebun yang memperoleh manfaat dari lingkungan hijau yang dibuatnya. Orang-orang yang tinggal atau berada di sekitar rumah dengan taman yang indah juga akan memperoleh manfaat. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang akan merasa lebih senang dengan lingkungan yang banyak tumbuhan hijau.

Mempercepat Proses Pemulihan Kesehatan

Beberapa pasien rumah sakit didapati akan lebih cepat sembuh jika berada di lingkungan hijau atau berada di ruangan yang memiliki tanaman indoor. Ketika diukur tekanan darah dan detak jantung, penderita penyakit yang sedang dalam masa pengobatan lalu berada di lingkungan hijau akan lebih cepat sembuh. Sehingga jika ada anggota keluarga yang sakit, maka dengan berkebun membuat rumah indah dan mempercepat penyembuhan anggota keluarga tersebut.

Selain itu, dengan berkebun, maka bisa menurunkan tekanan darah seseorang sehingga terhindar dari hipertensi. Kegiatan berkebun juga mampu membantu penderita diabetes. Karena banyaknya kalori yang terbakar, akan berpengaruh langsung terhadap kadar gula dalam tubuh.

Memperpanjang Umur

Karena kesehatan yang stabil serta pikiran yang semakin tenang, maka hal ini akan mempengaruhi kepada usia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang yang senang berkebun rata-rata memiliki jangka waktu hidup lebih lama dibandingkan mereka yang tidak menyukai berkebun.

Demikian manfaat kegiatan berkebun yang tentunya menyenangkan bukan? Anda dapat memiliki taman mungil yang indah di rumah Anda ataupun kebun luas yang penuh dengan pepohonan hijau yang enak dipandang mata. Atau bisa juga numpang dikebun orang lain, sehingga kita bisa saling silaturrahmi tentu lebih kerasa kebersamaannya :)

Kegiatan ini selain menyenangkan juga banyak manfaatnya. Cobalah mulai membuat pekarangan rumah Anda menjadi lebih hijau dengan berkebun. Jadi, tidak ada kata lain, kalau berkebun itu menyenangkan!

Photo credit by pagarhijau.blogspot.com

Minyak dalam Alpukat Cegah Penuaan


reemill.blogspot.com - Temuan para ilmuwan di Meksiko menunjukkan, buah alpukat berpotensi menjadi senjata alami melawan proses penuaan dan penyakit kronis.  Minyak yang terkandung dalam buah ini terbukti mampu melawan radikal bebas atau molekul berbahaya yang disebut-sebut bertanggung jawab dalam menyebabkan proses penuaan, sakit jantung hingga kanker.




Kata peneliti, yang menjadikan alpukat spesial adalah kandungan minyaknya yang secara spesifik mampu menembus ke dalam mitokondria, bagian penting dari sel tubuh yang berfungsi mengubah makanan menjadi energi. Banyak zat antioksidan yang terkandung dalam buah dan sayuran lain seperti  wortel atau tomat yang juga mampu menghadang radikal bebas – tetapi tidak mampu menembus ke dalam  mitokondria.

‘Masalahnya adalah antioksidan dalam bahan lain tidak tembus ke dalam mitokondria. Akibatnya, radikal bebas terus dapat merusak mitokondria, menyebabkan produksi energi terhenti dan sel pun sekarat hingga mati. Analoginya bahwa selama minyak tumpah (di laut), jika kita hanya membersihkan tumpahan minyak ketimbang memperbaiki perforasi, maka minyak akan terus tumpah, dan ikan pun akan mati," kata peneliti dari University Michoacana de San Nicolas de Hidalgo Meksiko, Christian Cortes-Rojo, yang memaparkan temuannya dalam konferensi tahunan American Society for Biochemistry and Molecular Biology

Radikal bebas yang labil merupakan produk limbah alami dari proses metabolisme yang jumlahnya dapat meningkat tajam dalam tubuh akibat beragam faktor seperti polusi udara, rokok dan radiasi. Radikal bebas ini dapat membuat petaka dalam tubuh dengan cara memicu reaksi berantai yang menghancurkan membran sel , protein dan bahkan DNA. Fenomena ini merupakan salah satu pemicu utama proses penuaan dan diyakini berperan besar dalam merusak pembuluh arteri dan kanker.

Dalam penelitian di laboratorium, para ahli menemukan bahwa minyak alpukat ternyata dapat membuat sel ragi bertahan hidup dari paparan konsentrasi tinggi zat besi yang merupakan elemen yang dapat memproduksi radikal bebas dalam jumlah tinggi.

"Kami perlu meneliti lebih lanjut apakah yang kami temukan pada ragi  juga dapat terjadi pada organisme tingkat tinggi seperti manusia," kata Cortes-Rojo .

Minyak alpukat memiliki komposisi yang sama dengan olive oli atau minyak zaitun.  Konsumsi minyak ini sebelumnya juga dikaitkan dengan rendahnya kasus penyakit kronis pada beberapa negara Mediterrania dan Mr Cortes-Rojo menegaskan temuan ini bisa menggiring alpukat sebagai ‘the olive oil of the Americas’.

Penelitian sebelumnya yang dilakukan di Meksiko, yang merupakan negara terbesar produsen alpukat, menunjukkan bahwa buah alpukat mampu menekan kadar kolesterol dalam darah dan beberapa lemak yang berkaitan dengan diabetes.