Pages

Showing posts with label Bunga. Show all posts
Showing posts with label Bunga. Show all posts

Lidah Buaya, Obat Luka Bakar Paling Mantap Sedunia

Lidah Buaya, Obat Luka Bakar Paling Mantap Sedunia

Lidah Buaya Menyembuhkan Luka BakarAlhamdulillah bisa posting lagi, kali ini sahabat rumah hijau akan mengetahui kegunaan tanaman ini, Simak yuk.
Banyak tanaman yang sangat bermanfaat melebihi obat-obatan. Salah satunya adalah Lidah Buaya atau Aloe Vera. Tanaman lidah buaya telah dikenal sejak jaman Nefertiti dan Cleopatra sebagai obat kecantikan. Alexander the Great juga mendapat nasihat dari Aristoteles untuk menjajah Pulau Socotra di Samudera Hindia yang terkenal dengan hasil lidah buayanya. Lidah Buaya diperlukan oleh Alexander sebagai obat luka pertempuran.
Lidah Buaya adalah penyembuh luka bakar yang paling cepat, tidak ada yang dapat menandinginya, dan juga paling efektif terhadap kulit.
Lidah buaya memiliki 75 bahan kimia yang secara total hanya 1% dari sisanya yang merupakan air. Bahan-bahan kimia tersebut tidak dapat berdiri sendiri dan harus dipakai secara bersama-sama. Paling baik dan efektif adalah memakai Lidah Buaya yang masih segar karena setelah dipatahkan lidah buaya akan teroksidasi. Secara keseluruhan, Lidah Buaya akan memberikan efek anti-panas/anti-luka bakar, anti-bakteri di kulit dan melembabkan kulit sehinga kulit akan lebih tidak gatal dan tidak infeksi.
Akan sangat baik jika setiap rumah memelihara lidah buaya minimal 1 pot sehingga kapan diperlukan dapat digunakan dengan mudah.Semoga bermanfaat buat sahabat rumah hijau semua.

Bunga Bokor yang Cantik

Assalamu'alaikum. Sahabat Rumah Hijau, kali ini saya akan share tentang bunga bokor, ada yang yang tahu gak, baiklah Sahabat rumah Hijau biar gak penasaran mari kita simak bersama artikelnya.

Bunga “lawas” ini masa jayanya memang di era tahun 80-an. Namun tidak tahu jika Anda ingin menghadirkannya sebagai penghias taman saat ini. Bagaimana kiat pemeliharaannya? Simak ulasan berikut ini.

Kembang bokor atau hortensia atau Hydrangea macrophylla adalah bunga yang sangat elok. Kuntum-kuntumnya yang mekar tumbuh saling merapat, bergerombol membentuk cluster, menyerupai sarang lebah. Warnanya sangat memikat, ada hijau muda, biru keunguan, merah muda cerah, sampai merah lembayung.

Tanaman ini banyak digunakan sebagai penghias taman, utamanya di daerah yang berhawa sejuk seperti Bogor, Bandung, Puncak, atau Lembang. Selain itu, kembang bokor juga banyak digunakan sebagai elemen taman dalam ruang, pada acara-acara seminar atau pameran.

Negeri Oriental
Kembang bokor yang termasuk keluarga Hydrangeaceae ini berasal dari negeri yang berhawa sejuk. Tepatnya dari daratan Cina, Jepang, dan pegunungan Himalaya. Dari sana, kembang bokor dibawa menyebar ke seluruh penjuru dunia.

Dalam penyebarannya, kembang bokor yang bisa diperbanyak dengan cara stek batang atau cangkok ini ternyata mengalami perkembangan (baca: kemajuan). Bunganya menjadi lebih besar dan warna serta bentuknya pun semakin bervariasi.

Humus Murni dan Kelembaban Tinggi
Kembang bokor adalah tumbuhan semak yang batangnya berkayu. Tinggi tanamannya hanya berkisar di angka 50 cm. Helaian daunnya berbentuk bulat panjang atau bulat telur, dan pada beberapa varietas, tepian daunnya bergerigi.

Kembang bokor sebenarnya termasuk tanaman yang gampang tumbuh. Di tempat yang sesuai, ia akan tumbuh dengan baik. Bahkan di tempat yang kurang sesuai pun, ia masih mau tumbuh, meski tanamannya menjadi tidak terlalu besar dan bunganya malas muncul.

Sebagian orang sering mengeluhkan bawa kembang bokor yang dibelinya, tidak mau hidup lama—paling hanya 5 bulan. Malah ada yang sudah membeli berulang-ulang karena penasaran, tetapi hasilnya sama saja, si kembang bokor tak pernah bertahan lama.

Alasan paling sederhana yang bisa menjelaskan permasalahan ini adalah tempat tumbuh kembang bokor yang kurang sesuai. Seperti sudah diceritakan di awal tadi, kembang bokor adalah tanaman yang berasal dari daerah berhawa sejuk dan memiliki tingkat kelembaban tinggi. Karena itu, tempat hidup paling pas bagi si biru jelita ini adalah daerah berhawa sejuk. Kurang dari ini, si kembang bokor masih mau hidup—bahkan bisa tumbuh subur—hanya saja bunganya malas muncul. Jika Anda kebetulan tinggal di daerah yang kurang sejuk, jangan berkecil hati, ada beberapa perlakuan yang bisa membuat si kembang bokor tetap hidup.

Yang pertama, tempatkan si kembang bokor di lokasi yang terkena sinar matahari penuh, tetapi hanya sinar matahari pagi (maksimal sampai jam 10.00). Kemudian, tanam si kembang bokor pada media yang benar-benar subur, misalnya humus murni yang berasal dari sisa-sisa tanaman. Kembang bokor menyukai struktur media yang poros/beremah tetapi bisa mengikat air dengan baik.

Untuk penyiraman, karena kembang bokor berasal dari daerah yang memiliki tingkat kelembaban tinggi, tanaman ini menghendaki pasokan air yang teratur dalam jumlah yang cukup. Jangan menyiram terlalu berlebihan karena bisa menyebabkan tanaman busuk.

Pemupukan
Meski medianya sudah humus murni, si kembang bokor ternyata masih memerlukan pupuk agar pembungaannya bisa sempurna. Secara rutin, dalam jangka waktu dua minggu sekali, pupuklah si kembang bokor menggunakan pupuk yang tinggi kandungan Phospor/P-nya. Atau jika tidak ada, boleh juga diganti dengan pupuk NPK.

Pupuk kandang dari kotoran kambing atau domba (yang juga tinggi kandungan P-nya) bagus juga digunakan sebagai alternatif pupuk organik, menggantikan pupuk kimia. Gejala kekurangan unsur hara—tanda bahwa tanaman sudah harus dipupuk—yang sering ditunjukkan oleh si kembang bokor adalah munculnya warna kekuningan di sela-sela tulang daun.

Menyulap Warna Kembang Bokor

Warna bunga kembang bokor dipengaruhi oleh unsur aluminium. Aluminium inilah yang mempengaruhi pigmen warna bunga si kembang bokor menjadi biru. Ketersediaan unsur aluminium tergantung dari kadar keasaman tanahnya.

Pada tanah asam—dengan pH kurang dari 5,5—aluminium mudah diserap oleh tanaman karena tersedia dalam bentuk unsur bebas/tidak berikatan dengan senyawa kapur (Ca) dalam tanah. Kembang bokor yang ditanam pada tanah jenis ini akan menghasilkan bunga berwarna biru. Pada tanah dengan pH 5,5 – 6,5 unsur aluminium agak sulit diserap oleh tanaman, karena sebagian sudah membentuk ikatan dengan senyawa kapur di dalam tanah. Pada tanah demikian, si kembang bokor akan menghasilkan bunga berwarna lembayung muda (keunguan).

Dan pada tanah basa dengan pH 7 atau lebih, unsur aluminium akan diikat erat oleh kapur, sehingga tidak bisa diserap oleh si kembang bokor. Kembang bokor yang ditanam pada tanah semacam ini akan menghasilkan bunga berwarna merah muda.

Tanah yang kita miliki di Indonesia kebanyakan bersifat asam. Karena itu, kembang bokor yang kita temui seringkali berwarna biru hingga lembayung. Ada sedikit trik yang bisa dicoba jika Anda ingin menyulap warna si kembang bokor menjadi merah muda.

Seperti sudah dijelaskan, warna merah muda akan timbul bila tanah bersifat basa. Untuk memperoleh tanah yang bersifat basa, Anda harus menaikkan pH tanah. Caranya adalah dengan menggunakan kapur pertanian atau dolomit. Dosis yang bisa digunakan adalah 0,5 – 1 kg dolomit/meter persegi tanah. Atau bisa juga dengan menyiramkan larutan kapur tembok yang dicampur/dilarutkan dalam air, dengan konsentrasi 50 gram kapur per liter air/meter persegi tanah.

Biasanya dosis di atas bisa menaikkan pH tanah sebanyak 0,5 – 1. Satu hal yang perlu diingat, penaikan pH ini tidak boleh dilakukan dengan serta merta. Dalam rentang waktu seminggu, Anda hanya boleh memberikan perlakuan sekali. Jika Anda paksakan, alih-alih menjadi merah muda, tanaman malahan mati.


 Semoga dapat menambah wawasan sahabat Rumah Hijau semua, tentang macam-macam bunga, terima kasih.
Sumber : Tabloidrumah.com

Tanaman Pemurni Udara

Assalamu'alaikum. Sahabat Rumah hijau, kali ini saya akan share tentang tanaman hias, tanaman  apaya enaknya..?. tentu saja sesuai dengan judul di atas, Tanaman Pemurni Udara, baiklah sahabat Rumah Hijau biar gak penasaran simak yuk.

Dieffenbachia bisa tumbuh hingga lebih dari satu meter. Panjang daunnya bisa mencapai hampir 50cm, dengan lebar kurang lebih 30cm. Daun lebarnya ini menjadi alasan flora ini dinobatkan sebagai salah satu tanaman peneduh.

Menanam dan merawatnya mudah. Penyiraman pun tak perlu sering dilakukan. Pasalnya, media tanam yang terlalu basah, justru akan menimbulkan kebusukan pada akar. Selain itu, Dieffenbachia juga menyukai tempat teduh. Jadi, tak masalah jika ingin menjadikannya sebagai tanaman indoor.

Masih ada satu lagi kelebihan dari flora tropis asal Amerika Selatan ini. DaunDieffenbachia mampu menyerap racun di udara. Menempatkannya dalam ruangan, selain mempercantik ruang, juga membersihkan udara. Menanamnya di halaman, bisa ikut membantu mengurangi gas polutan di sekitar rumah.

Demikian sedikit info buat sahabat Rumah Hijau, semoga bermanfaat, dan juga memupuk rasa cinta lingkungan kepada diri kita bersama.

Sumber : Properti Kompas.com

Jenis Tanaman Pagar

Assalamu'alaikum. Alhamdulillah saya masih di beri kesempatan Bersua kembali dengan sahabat Rumah Hijau, semoga selalu dalam keadaan sehat wal afiat. Baiklah skarang saya akan share tentang berbagai jenis Tanaman Pagar, wah kayaknya postingan ini cocok dengan nama blog ini http://pagarhijau.blogspot.com , gak usah panjang lebar, mari sahabat Rumah Hijau kita simak bersama.

Terkadang kita masih susah memilih jenis tanaman untuk pagar. Bisa saja kita memilih jenis tanaman yang sudah ada di seputar kita dan mudah didapatkannya. Sebab pada dasarnya, sekali lagi, yang penting adalah perawatan dan pemangkasan. Beberapa tanaman yang lazim digunakan untuk pagar tanaman antara lain:

1. Beluntas
Tanaman beluntas (Pluchea indica) termasuk suku Asteraceae dan masih sering tampak tumbuh liar di tanah tegal. Beluntas bisa mencipta keindahan saat ditanam sebagai tanaman pagar. Tingginya sekitar 1 - 2 meter, daunnya hijau terang, pinggirnya bergerigi, dan letaknya berseling. Bunga bertandan, warnanya putih agak kecokelat-cokelatan.

Daun beluntas mengandung zat-zat seperti amino (triptofan, treonin, lesusin, isoleusin), lemak, kalsium, fosfor, besi, vitamin A dan C. Oleh sebab itu, daun beluntas dapat dimanfaatkan sebagai pengobatan tradisional, seperti:

Mengusir Bau Badan
Ambil 15 helai daun beluntas yang masih muda, lalu kukus. Santaplah sebagai lalapan.

Menghilangkan pegal-pegal dan demam
Sediakan 15 helai daun beluntas, lalu seduh dengan segelas air panas. Jika sudah dingin, saring dan minum 1 - 2 kali sehari.

Menyembuh ganguan pencernaan
Ambil 8 helai daun beluntas, cuci bersih, lalu letakkan di atas nasi yang akan dibuat tim. Resep ini cocok untuk anak-anak yang terganggu pencernaannya.

2. Kemuning
Tanaman kemuning (Murraya paniculata) sering ditanam di pekarangan rumah, tapi ada juga yang tumbuh liar di antara semak-semak belukar. Kemuning termasuk ta-naman perdu, tingginya sekitar 3 - 7 meter.

Batangnya berkayu cukup keras, berwarna kekuning-kuningan. Kulit batang juga berwana ke-kuning-kuningan. Berdaun majemuk, menyirip ganjil. Bunganya tunggal atau majemuk tandan semu, setiap tandan berjumlah 8 bunga. Daun mahkota bunga berwarna putih. Bunganya sangat harum di senja hari.

Buahnya berbentuk bulat telur atau lonjong, dengan pangkal dan ujungnya lancip dan berwarna merah mengkilap.

Kemuning sangat menyukai sinar matahari. Jadi, cocok ditanam di tempat terbuka yang terkena sinar matahari langsung. Sebagaimana perawatan tanaman hias pada umumnya, kemuning juga perlu disiram dan dipupuk sesuai kebutuhan. Dengan demikian tanaman akan hidup sehat, dan akan selalu berbunga.

Perbanyakan kemuning dapat dilakukan dengan stek batang, pencangkokan, atau dengan bijinya. Ambil biji-biji yang tua, lalu semaikan dalam polybag. Setelah tumbuh sekitar 30 - 50 cm, bibit kemuning dapat ditanam sebagai tanaman pagar.

3. Melati
Dari sekitar 200 jenis melati yang diketahui, baru sekitar 15 jenis saja yang telah dibudidayakan. Tanaman melati (Jasminum sambac) punya banyak manfaat, misalnya sebagai bunga tabur, tanaman hias pekarangan dan pot, bunga taman, industri parfum, dan pengobatan tradisional. Melati termasuk tanaman setahun yang berbentuk perdu tegak atau merambat.

Melati dapat tumbuh sampai ketinggian 2,5 meter, dengan sistem perakaran serabut yang menyebar di dalam tanah.

Bunga tumbuh di atas tunas, berbentuk tunggal atau berkelompok, dengan warna dan bentuk yang beraneka ragam. Setiap tangkai bunga terdiri atas 3 - 15 kuntum bunga bergantung jenis melatinya. Bunga mengeluarkan aroma wangi, sehingga sering dijadikan bahan pewangi rambut, parfum atau minyak, yang diperoleh dengan cara penyulingan.

Perbanyakan tanaman melati dapat dilakukan dengan cara stek, rundukan, atau cangkokan. Dengan ketiga cara ini, bibit akan tumbuh dan berkembang menjadi tanaman baru yang sifatnya sama dengan induknya.

Tanaman melati mengandung zat-zat bensil, indol, dan livalilasetat. Oleh sebab itu tanaman melati dapat digunakan untuk beragam pengobatan, seperti:

Melegakan sesak napas
Ambil 10 lembar daun melati, lantas rebus ke dalam 3 gelas air sampai mendidih. Sisakan 2 gelas. Bila sudah dingin, saring air rebusan, lalu tambahkan sedikit garam. Minum 2 kali sehari, pagi dan sore.

Menghilangkan bengkak akibat sengatan lebah
Ambil segenggam bunga melati, lalu remas-remas sampai halus. Tempelkan pada bagian yang tersengat lebah.

Mengurangi produksi ASI
Sediakan segenggam daun melati, lalu tumbuk sampai halus. Tempelkan hasil tumbukan di seputar payudara setiap pagi sebelum mandi.

4. Soka
Tanaman soka (Ixora spp) termasuk jenis tanaman perdu tegak, dengan tinggi sekitar 2 - 4 meter. Ada beberapa jenis soka yang dapat dimanfaatkan sebagai tanaman pagar, antara lain:

Ixora paludosa, jenis soka yang paling banyak ditanam di Indonesia, berupa tanaman perdu, berbunga putih.
Ixora javanica berupa tanaman perdu berbunga merah.
Ixora finlaysoniana berupa pohon kecil, bunganya berwarna putih.

Perbanyakan tanaman soka dapat dilakukan dengan cara stek, pencangkokan, atau dengan peremajaan yang tumbuh sekitar pangkal batang.




Nah tanaman diatas bisa menjadi pilihan buat sahabat Rumah Hijau untuk di tanam di pagar rumah, agar rumah kita menjadi Rumah Hijau yang indah dipandang mata. semoga bermanfaat.
Sumber : Tabloid Nova

Tanaman Bunga Adenium

Masih bersama, blog rumah hijau, kali ini saya akan share tentang tanaman Adenium. Adenium merupakan tanaman hias yang sangat digemari banyak pecinta bunga tanah air.  Adenium merupakan kelompok family Apocynaceae, yaitu tanaman yang memiliki getah putih seperti susu.  Tanaman ini sangat banyak ditemukan tumbuh alami di dataran Yaman.  Adenium mulai dikembangkan di Asia Timur dan Tenggara (termasuk Taiwan, Thailand, dan Indonesia) pada tahun 1990-an dan semakin populer akhir-akhir ini.  Di Indonesia, jenis yang seringkali dicari orang adalah Adenium arabicum.


Spesies tersebut digandrungi karena bentuknya yang khas akibat karakter bonggolnya yang indah.  Jenis lain yang juga sering dicari kolektor tanaman hias tanah air adalah Adenium socotranum dan Adenium somalense.  Adenium socotranum merupakan jenis yang cukup sulit didapatkan dan selalu menjadi incaran empuk para kolektor meski pun harganya mahal.  Tanaman ini berasal dari Pulau Socotra yang terletak di Samudra Hindia, tepatnya di sebelah selatan Semenanjung Arab.  Daun Adenium socotranum berwarna kecoklatan mengkilap seperti plastik dan tepinya melengkung ke bawah.

Adenium somalense merupakan Adenium yang banyak ditemukan tumbuh alami di Somalia dan Kenya.  Tanaman tersebut merupakan Adenium yang cukup mudah perawatannya dan bunganya sama indah dengan Adenium obesum.  Adenium somalense dan Adenium obesum merupakan jenis Adenium yang terkenal karena keindahan bunganya.  Adenium obesum atau sering disebut bunga blorok merupakan Adenium yang paling tinggi tingkat mutasinya sehingga corak warna bunga yang muncul lain daripada yang terdapat pada bunga dari jenis-jenis Adenium lainnya.

Jika Anda ingin mengoleksi Adenium, Anda tentu saja akan memiliki banyak pilihan untuk menonjolkan bagian bunganya atau bonggolnya.  Biasanya para bapak-bapak lebih suka dengan Adenium berbonggol indah, sementara para ibu lebih memilih Adenium berbunga indah.

Sumber : tanaman.org

Tanaman Aglaonema

Aglaonema yang juga dikenal dengan nama sri rejeki merupakan anggota family Araceae, satu kelompok dengan tanaman keladi.  Tanaman hias daun ini memiliki 40 jenis, tiga di antaranya yang menjadi favorit pecinta tanaman hias adalah Aglaonema costatum, Aglaonema modestum, dan Aglaonema crispum.  Aglaonema ditemukan tumbuh alami di negara-negara tropis seperti di kawasan Asia Tenggara, India, dan Cina.

Habitat alaminya adalah rawa-rawa dan hutan hujan.  Sri rejeki termasuk dalam kelompok tanaman herba yang dapat tumbuh dengan ketinggian 20-150 cm.  Daunnya tersusun berselang-seling pada batang, berbentuk bulat-lonjong, dan memiliki variasi warna dari merah hingga putih-hijau.  Getah dari beberapa jenis Aglaonema ada yang mengandung racun.  Racun tersebut dapat menyebabkan iritasi kulit dan peradangan pada bibir, lidah, tenggorokan jika terminum.  Aglaonema sangat terkenal sebagai tanaman hias karena tanaman ini memiliki toleransi yang cukup tinggi terhadap berbagai variasi lingkungan dan mudah ditumbuhkan.

Tanaman ini dapat menyesuaikan diri dengan berbagai intensitas cahaya, tidak membutuhkan perhatian ekstra keras dalam perawatannya, dan relatif memiliki daya tahan tinggi terhadap hama.  Sebagian orang Asia (termasuk Cina, Thailand, dan Indonesia) percaya bahwa Aglaonema dapat mendatangkan keberuntungan dan rejeki.  Aglaonema memiliki beberapa varian yang cukup menarik seperti snow white, legacy, cochine, lipstick, dan widuri.  Snow white adalah varian sri rejeki yang memiliki ciri-ciri daun berwarna putih dengan corak-corak hijau yang tersebar rata di permukaannya.

Legacy memiliki daun berwarna hijau dengan dominasi corak berwarna merah yang mengikuti alur tulang daun.  Sementara, lipstick memiliki pola warna merah mengelilingi tepi daunnya (jadi seperti bibir yang memakai lipstick).  Cochine merupakan sri rejeki berdaun merah atau warna tembaga.

Sumber : tanaman.org

Bunga Mawar Merah

Bunga yang identik dengan warna merah ini sering digunakan sebagai ungkapan perasaan cinta. Bunga mawar memang memiliki keindahan namun sayangnya bunga ini memiliki duri yang tajam sehingga dapat membuat tangan mengalami pendarahan. Setiap mawar memiliki perbedaan, baik warna, susunan, ukuran, tinggi, dan jumlah durinya.

Namun apakah sebenarnya bunga mawar itu? Dari ilmu biologi dapat dikatakan bahwa mawar adalah tanaman dari ordo Rosanales. Bunga mawar selalu berbunga tanpa henti baik pada saat musim panas maupun musim dingin, bahkan untuk di negara empat musim pun bunga mawar tetap berbunga banyak. Namun kita juga harus tetap merawatnya dengan baik meskipun sebenarnya perawatan bunga mawar merupakan hal yang mudah.

Mawar juga merupakan tanaman tahunan yaitu cukup dengan anda membeli satu kali namun bunga mawar tersebut bisa tumbuh puluhan tahun. Seiring dengan perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan sekarang bunga mawar memiliki keberagaman warna, antara lain biru, pink, kuning, putih, ungu, hitam, yang konon memiliki arti tersendiri.

Bunga mawar memiliki banyak varietas yang menyebabkan orang menyebutnya dengan Rosaceae. Berdasarkan sifatnya mawar terbagi menjadi empat kelompok yaitu tanaman semak yang ditanam di pagar, mawar kerdil yang ditanam di pot, mawar pohon, dan mawar liana yang tumbuhnya merambat.
Bunga mawar aman untuk dikonsumsi karena bunga ini memiliki banyak manfaat dan khasiat. Di dalam bunga tersebut terkandung zat-zat yang berfungsi untuk menambah daya tahan tubuh, berfungsi sebagai antiseptik, dan juga sebagai pembunuh jamur yang menyebabkan keputihan. Selain itu bunga mawar memiliki aroma yang harum yang dapat digunakan sebagai aromaterapi untuk menenangkan pikiran dan jiwa dan juga sebagai parfum.

Sumber : tanaman.org

Budidaya Rosela

Salah satu tanaman yang saat ini digemari masyarakat adalah bunga rosela, hal ini dikarenakan bunga rosela memiliki khasiat medis. Selain itu cara budidaya rosela yang relatif mudah dan banyak cara untuk mengolah tanaman ini menjadi hidangan atau minuman yang sehat dan menyegarkan seperti membuat teh rosela.

Dalam budidaya rosela media tanam yang perlu disiapkan adalah lahan terbuka serta polybag. Polybag berguna sebagai media tanam persiapan benih bunga rosela sebelum dipindahkan ke lahan yang terbuka.

Sedangkan lahan itu sendiri berguna untuk media tanam akhir sampai bunga tersebut siap dipanen.
Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam budidaya rosela adalah mempersiapkan lahan penanaman bunga rosela. Kemudian pembenihan bunga rosela, ada dua cara untuk pembenihan tanaman ini yaitu dengan stek atau dengan menggunakan bijinya. Jika menggunakan bijinya, biji tersebut harus direndam terlebuh dahulu sebelum akhirnya ditanam. Selanjutnya yang perlu dilakukan adalah proses penanaman. Penanaman dilakukan di lahan terbuka terlebih dahulu, setelah sekitar satu minggu kemudian dipindahkan ke polybag. Selanjutnya sekitar dua minggu, bunga rosela dapat dipindahkan di lahan terbuka yang sudah dipersiapkan dengan jarak tanam tertentu. Dan langkah yang terakhir adalah perawatan bunga rosela.

Seperti halnya budidaya rosela, perawatan rosela tidak terlalu sulit hanya perlu ketekunan, Perawatan rosela yang perlu dilakukan adalah penyiraman serta pemberian pupuk yang cukup, yang perlu diingat penyiraman bunga rosela jangan sampai mengenang sebab tanaman ini bisa busuk. Namun memang dalam perawatan rosela ada kendala-kendala yang timbul, yaitu adanya hama dan tumbuhan ilalang yang mengganggu proses pertumbuhan bunga rosela. Hama yang biasa menyerang adalah belalang, kutu putih, ulat, nematode. Hama ini sering menyerang bagian akar dan batang. Hama-hama tersebut harus segera diatasi sebab bisa mengurangi kualitas bunga rosela itu sendiri.

Salah satu cara mengolah bunga rosela ini yang saat ini banyak digemari adalah dengan membuat teh rosela, sebab membuat teh rosela sangat praktis tidak terlalu membutuhkan banyak bahan dan tenaga. Dalam membuat teh rosela hanya perlu segelas air panas, gula dan tentunya bunga rosela yang sudah kering, tak lebih dari sepuluh menit teh rosela pun siap dinikmati

Sumber : tanaman.org

Puring (Codiaeum Variegatum) Sang Pusaka Tropis

Puring bernama ilmiah Codiaeum variegatum. Variegatum yang berarti aneka ragam disematkan oleh ahli taksonomi untuk memberi ciri khas pada daun. Daun puring mempunyai bentuk dan warna yang bervariasi. Bentuk daunnya antara lain pita, oblong, bulat telur, bercangap. Sedangkan warna daunnya antara lain kuning, hijau, merah bata, merah gelap, coklat. Pada satu daun bisa terdiri dari aneka corak dan warna.

Puring dapat ditanam oleh hobiis mulai dari daerah subtropis hingga tropis. keberadaan tanaman ini di Indonesia sudah lama diketahui oleh masyarakat umum sejak zaman dulu. Codiaeum variegatum pada zaman dulu digunakan oleh masyarakat sebagai bahan pelengkap sesaji. Pada upacara suci agama sering dijumpai bagian tanaman ini di dalam sesajian. Bagian tanaman yang sering digunakan yaitu daun. Upacara sesaji tersebut masih berlanjut hingga sekarang
.

Pada upacara pernikahan adat jawa, tangkai dan daun puring melengkapi dekorasi pintu gerbang pernikahan. Berbaur bersama dengan tanaman lain seperti suji, pandan wangi, daun wungu, janur kuning, hanjuang, kelapa gading dan tandan buah pisang. Tanaman berkerabat dekat dengan euphorbia ini hampir selalu dijumpai oleh kita di makam-makam. Terkadang orang menyebut tanaman ini sebagai tanaman kuburan.

Masyarakat Indonesia sering menyebut puring sebagai asli tanaman Indonesia. Hal ini tidak salah, karena masyarakat Indonesia begitu lekat dan akrab dengan Codiaeum variegatum. Hampir seluruh tradisi dan budaya Indonesia dilengkapi oleh tanaman ini. Tanaman yang masih satu famili dengan euphorbia ini dapat dikatakan sebagai warisan leluhur tanaman Indonesia.

Nuansa mistis dapat dirasakan oleh kita pada tanaman Indonesia ini. Air tujuh kembang setaman dilengkapi oleh setangkai ranting dan daun puring. Ranting dan daunnya yang dipegang oleh dukun dicelupkan ke dalam air tujuh kembang. Kemudian dukun tersebut mengibaskan daun dan ranting pada orang yang sedang ruwatan. Konon hal itu dilakukan oleh dukun untuk membuang aura yang buruk atau sial. Pada ritual jamasan benda-benda pusaka dijumpai pula bagian tanaman ini.

Karena begitu beraneka ragam manfaat puring sebagai bagian dari identitas masyarakat Indonesia, tidak berlebihan kalau tanaman warisan leluhur ini sebagai sang pusaka tropis.

Sumber : tanaman.org

Hama dan Penyakit Sanseviera

Masalah yang menakutkan bagi para penggemar sanseviera adalah hama penyakit. Kedatangan hama penyakit sering tak terduga. Tiba-tiba daun lidah mertua didapati hobiis sudah sobek terkena gerekan serangga dan gigitan bekicot. Makhluk ini beraktifitas pada waktu malam hari. Kalau keadaannya sudah begitu, keindahannya tak tampak lagi. Yang lebih menjengkelkan lagi, para hobiis menemukan daun lidah mertua dalam keadaan lemas dan lunak. Ketika perakarannya dicabut, telah rusak dan busuk.


Hama merupakan organisme pengganggu yang menyerang tanaman pokok. Organisme pengganggu ini mudah terlihat dengan mata telanjang. Contoh dari hama ini yakni serangga dan bekicot. Sedangkan istilah penyakit ditujukan pada organisme pengganggu yang mikroskopis. Organisme ini dapat dilihat hanya dengan bantuan alat. Semua organisme yang mengganggu tanaman pokok disebut hama penyakit.

Penanggulangan hama tanaman lebih mudah dibandingkan penyakit. Sanseviera yang terserang hama tanaman dapat dibasmi dengan tiga metode. Metode yang pertama dengan mekanis atau manual, yang kedua dengan biologis dan terakhir dengan kimiawi. Tiap metode memiliki kelebihan dan kelemahan. Tergantung skala penanaman lidah mertua, setiap metode memiliki tingkat keefektifan tertentu. Misal, jumlah tanaman pereduksi gas polutan yang dimiliki hanya lima pot, metode mekanis lebih efektif dibandingkan cara lain. Jika jumlah tanaman yang dimiliki pekebun sampai ribuan, tentu saja cara kimiawi lebih efektif. Cara biologis efektif digunakan untuk mengurangi dampak negatif cara kimiawi.

Penyakit yang menyerang sanseviera biasanya bersifat sporadis. Sulit mengatasinya. Dampak kerusakannya relatif singkat dan massal. Organisme penyebab penyakit berasal dari jenis jamur, bakteri dan virus. Organisme ini biasanya bekerja sama dengan organisme lain (disebut vektor atau agen pembawa). Oleh karena itu, hobiis dapat memutus mata rantai ini dengan memusnahkan agen pembawa atau vektornya.

Sanseviera yang sudah terlanjur sakit di karantina, kemudian dimusnahkan. Untuk usaha pencegahan tanaman tidak sakit, sebelum pekebun menanam bibit sanseviera perlu pemberian fungisida atau bakterisida. Bibit tanaman pembersih udara ini dicelupkan ke dalam larutan fungisida atau bakterisida.

Cara terbaik bagi penggemar sanseviera menghindari hama penyakit yaitu selalu menjaga kondisi tanamannya tumbuh sehat. Penggunaan media tanam yang sesuai dan steril. Pemberian pupuk yang tepat. Penyemprotan rutin pestisida untuk membasmi hama. Kebutuhan cahaya matahari yang cukup.

Sumber : tanaman.org

Tips Dahsyat Untuk Tanaman Anggrek


Tidak sedikit dari kita ingin memiliki keahlian dalam menanam anggrek di rumah. Dengan mengetahui beberapa tips sederhana tentang cara menanam anggrek, Anda dapat menumbuhkan anggrek sama mudahnya seperti seorang penanam profesional. Bunga anggrek adalah bunga yang eksotis, cantik dan relatif sederhana untuk tumbuh selama Anda mengetahui cara yang tepat untuk merawat anggrek seperti di bawah ini.

1. Memahami teknik penanaman – bibit anggrek yang bagus adalah yang sudah memiliki umur 1 tahun atau daun yang dimilikinya telah mencapai 1 cm dan disertai dengan kemunculan dua hingga tiga helai akar. Semua bibit anggrek bisa Anda tanam pertama kali di dalam pot plastik. Setelah tiga bulan, anggrek tersebut dapat dipindahkan ke tempat yang baru seperti pot kecil berukuran 8 hingga 10 cm untuk tiga atau lima tanaman. Jangan lupa untuk memasukkan larutan fungisida serta pupuk organik. Hingga tiga bulan berikutnya bibit anggrek yang telah tumbuh itu bisa dipindahkan ke tempat yang lebih besar untuk ditanami satu tanaman. Selain itu, setiap enam hingga delapan bulan sekali Anda perlu mengganti medianya dengan yang baru.

2. Memahami akar – Sering kali Anda akan mendapati akar dari tanaman anggrek Anda mulai tumbuh keluar dari tempat penanamannya. Anda mungkin tergoda untuk memasukkan kembali akar-akar yang keluar itu ke tempatnya semula, ini justru dapat membahayakan tanaman Anda. Sebaiknya, untuk merawat anggrek pindahkan ke pot yang lebih besar dimana akar akan memiliki ruang cukup untuk tumbuh.

3. Menegakkan batang tanaman tersebut – Batang tanaman anggrek dapat tumbuh agak tinggi. Jika Anda pernah membeli anggrek di toko bunga, Anda bisa melihat bahwa tanaman tersebut disokong dengan penyangga. Dengan menggunakan penyangga, Anda dapat menegakkan batangnya hingga berdiri tegak dan berat alami tanaman ini tidak membuatnya jatuh seiring pertumbuhannya.

4. Menjaga suhu – Mengetahui cara menanam anggrek tergantung pada kebutuhan utamanya, misalnya suhu. Anda harus selalu memastikan bahwa anggrek Anda tetap berada di lingkungan dengan suhu 15 hingga 35 derajat celcius. Selama Anda konsisten menjaga suhu yang tepat bagi anggrek, Anda akan melihat keberhasilan dalam merawat anggrek. Beberapa langkah sederhana di atas bisa anda ikuti dan pastikan untuk memberikan penyiraman, suhu serta intensitas cahaya yang tepat bagi anggrek Anda.

Sumber : tanaman.org