Perbanyakan tanaman dengan stek merupakan yang metode yang digunakan secara luas. Pada dasarnya perbanyakan tanaman terbagi dalam dua tipe yaitu perbanyakan vegetatif dan perbanyakan generatif. Perbanyakan stek termasuk dalam perbanyakan tanamn secara vegetatif melalui proses pembelahan dan diferensiasi sel tanaman. Penggolongan stek menurut bagian tanaman terdiri dari stek akar, stek batang dan stek daun.
Kemampuan suatu stek batang untuk berakar telah terbukti karena faktor-faktor dalam yang ada dalam sel-sel batang dan zat-zat yang diproduksi daun dan tunas yang tertranslokasi seperti: auksin, karbohidrat, senyawa nitrogen, vitamin dan berbagai senyawa lain. Faktor-faktor luar seperti cahaya, suhu, kelembaban dan ketersediaan oksigen berperan penting dalam proses pengakaran tersebut.
Faktor lingkungan yang berpengaruh dalam keberhasilan stek tanaman adalah:
Kelembaban. Matinya batang stek akibat pengeringan sebelum pengakaran, merupakan salah satu kegagalan yang sering terjadi dalam pembuatan stek. Tanpa akar yang terbentuk, setek mudah kekurangan air dan daun akan tetap bertranspirasi sehingga kehilangan air. Dalam prakteknya, daun dapat dipotong untuk mengurangi transpirasi. Penggunaan pengkabutan dalam lingkungan stek dapat mengatasi masalah ini, bahkan dalam keadaan itu stek dapat siberi cahaya, sehingga fotosintesis dapat berlangsung.
Suhu. Lingkunagn tempat stek berada harus diatur untuk mengurangi transpirasi dan respirasi. Suhu siang 21⁰- 27⁰C dan suhu malam 16⁰- 21⁰C merupakan suhu optimum untuk pengakaran stek tanaman.
Cahaya. Cahaya nampaknya menghambat pengakaran. Stek batang terna dan batang lunak secara tidak langsung resposif terhadap cahaya dalam peranannya dalam sintesis karbohidrat. Stek batang keras berakar lebih baik di tempat gelap. Perangsangan pengakaran juga dapat tercapai dengan pembungkusan batang agar ber-etiolasi.
Media perakaran. Media pengakaran harus dapat memberikan kelembaban dan oksigen cukup dan harus bebas penyakit, tidak perlu media berisi nutrisi hara, sampai akar telah terbentuk. Medium dapat berpengaruh kepada persentase stek yang berakar dan tipe akar yang terbentuk. Berbagai campuran seperti tanah, pasir, gambut dan bahan-bahan anorganik seperti vermikulit dan perlit telah banyak digunakan. Perlit digunakan sendiri atau kombinasi dengan gambut cukup efektif karena sifat daya pegang airnya. Pasir/arang sekam atau air saja juga cukup memuaskan untuk stek yang mudah berakar.
Tags : Rumah hijau mini | rumah hijau besar | blog rumah hijau | Rumah kaca hijau| Rumah hijau asri| Manfaat rumah hijau| Arti Rumah hijau | Rumah hijau indonesia | cari rumah hijau | Green house | Komunitas rumah hijau | Indahnya rumah hijau | Sosialisasikan rumah hijau | Rumah hijauku | Atap Rumah hijau | Pagar rumah hijau | Penghuni rumah hijau | Data Rumah hijau | Foto Rumah hijau
Tags : Rumah hijau mini | rumah hijau besar | blog rumah hijau | Rumah kaca hijau| Rumah hijau asri| Manfaat rumah hijau| Arti Rumah hijau | Rumah hijau indonesia | cari rumah hijau | Green house | Komunitas rumah hijau | Indahnya rumah hijau | Sosialisasikan rumah hijau | Rumah hijauku | Atap Rumah hijau | Pagar rumah hijau | Penghuni rumah hijau | Data Rumah hijau | Foto Rumah hijau
No comments:
Post a Comment